Kecernaan Protein dan Lemak dari Penggunaan Minyak Atsiri Daun Cengkeh sebagai Sumber Fitobiotik dalam Pakan Ayam Ras Jantan
Keywords:
ayam ras jantan, daya cerna lemak, daya cerna protein, minyak atsiriAbstract
Peningkatan kecernaan pakan dapat dilakukan dengan penggunaan feed additive dalam pakan ataupun air minum. Feed additive merupakan pakan tambahan yang mengandung komponen bioaktif, dapat berasal dari tanaman yang disebut fitobiotik. Minyak atsiri merupakan salah satu sumber fitobiotik yang dapat diekstrak dari tanaman cengkeh. Tujuan penelitian untuk menentukan daya cerna protein dan lemak dari penggunaan minyak atsiri daun cengkeh dalam pakan ayam ras jantan. Penelitian menggunakan 15 ekor ayam ras jantan umur 12 minggu yang dipelihara selama 7 hari. Perlakuan didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yaitu P1 ( Pakan basal), P2 (Pakan basal + antibiotik 0,005%/kg pakan), P3 (Pakan basal + minyak atsiri daun cengkeh 0,63%/kg pakan), P4 (Pakan basal + minyak atsiri daun cengkeh 1,26%/kg pakan), P5 (Pakan basal + minyak atsiri daun cengkeh 1,89%/kg pakan). Variabel yaitu daya cerna protein dan lemak pakan. Data dianalisis dengan program SPSS versi 19 sesuai desain yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap daya cerna protein dan lemak. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan P3 dengan penggunaan 0,63% minyak atsiri daun cengkeh dalam pakan. Disimpulkan bahwa penggunaan minyak atsiri daun cengkeh 0,64% dalam pakan ayam ras petelur jantan dapat meningkatkan kecernaan protein 1,19% (dari 96,00% (antibiotik komersial) menjadi 97,14% (minyak atsiri daun cengkeh) dan lemak 6,77% (dari 84,52% (antibiotik komersial) menjadi 90,24% (minyak atsiri daun cengkeh). Penggunaan minyak atsiri dapat menggantikan penggunaan antibiotik dalam pakan ayam ras jantan.
References
Anggorodi. (1990). Ilmu makanan ternak umum (cetakan ke-3). Gramedia.
Badan Pusat Statistik. (2021). Konsumsi kalori dan protein penduduk Indonesia.
Badan Pusat Statistik. (2022). Ringkasan eksekutif pengeluaran dan konsumsi penduduk Indonesia.
Hadi, R. F., Kustantinah, & Hartadi, H. (2011). Kecernaan in sacco hijauan leguminosa dan hijauan non-leguminosa dalam rumen sapi peranakan ongole. Buletin Peternakan, 35(2), 79–85.
Hidayat, C., & Rahman. (2019). Peluang pengembangan imbuhan pakan fitogenik sebagai pengganti antibiotika dalam ransum ayam pedaging di Indonesia. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis, 6(2), 188–213.
Muchtadi. (2000). Evaluasi nilai gizi pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi-IPB.
Musta, R., & Nurliana, L. (2019). Studi kinetika efektifitas minyak daun cengkeh ( Syzigium aromaticum ) sebagai antifungi Candida albicans. Indonesian Journal of Chemical Research, 6(2), 107–114.
Pasaribu, T. (2019). Peluang zat bioaktif tanaman sebagai alternatif imbuhan Pakan antibiotik pada ayam. Jurnal Litbang Pertanian, 38(2), 96–104.
Silvianti, T., Jusadi, D., & Nuryati, S. (2016). Penambahan minyak cengkeh Syzygium aromaticum dalam pakan untuk memperbaiki kinerja pertumbuhan ikan mas Cyprinus carpio Linnaeus 1758. Jurnal Iktiologi Indonesia, 16(2), 211–225.
Soeparno. (1998). Ilmu dan teknologi daging (Edisi ke-3). Universitas Gadjah Mada Press.
Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan prosedur statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tahir, M., Chuzaemi, S., & Widodo, E. (2019). The performance of broilers given eugenol of clove leaf essential oil as a feed additive. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences, 95(11), 200–205.
Wahju, J. (2004). Ilmu nutrisi unggas. Universitas Gadjah Mada Press.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah AgriSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.