Adoption of Cattle Breeders to Livestock Business Management in Balaesang Tanjung District, Donggala District, Central Sulawesi
Adopsi Peternak Sapi terhadap Manajemen Usaha Peternakan di Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
DOI: https://doi.org/10.22487/jiagrisains.v23i3.2022.162-171
Keywords:
Adopsi, Peternak, manajemen, sapi, usaha peternakanAbstract
Pengelolaan sektor peternakan Sulawesi Tengah masih termasuk dalam kategori belum optimal. Jika dilihat dari aspek manajemen usaha, umumnya masih dilakukan secara ekstensif atau dikelola berdasarkan kondisi alamiah dan tidak sesuai kebutuhan dasar ternak serta tata kelola yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adopsi peternak sapi terhadap manajemen usaha peternakan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan pada 4 Desa di Kecamatan Balaesang Tanjung yaitu Desa Walandano, Malei, Palau dan Pomolulu, pada bulan September - Oktober 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus, observasi dan wawancara langsung di lapangan. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi peternak terhadap manajemen usaha peternakan sudah sangat baik dengan persentase yaitu peternak mengetahui manajemen usaha (90 %), peternak mengetahui tujuan manajemen usaha peternakan (91%), peternak mengetahui keuntungan beternak sapi (91%), peternak mengetahui manajemen usaha peternakan sapi potong dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas ternak (58%), peternak melakukan perubahan manajemen usaha sapi potong (99%), peternak merasakan manajemen usaha sapi memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan peternak (97%), dan peternak telah melakukan tahapan manajemen usaha sapi (70%).
References
Ban, A.W. V. D., & Hawkins, H. S. (1999). Penyuluhan Pertanian. Kanisius.
Bungin, B. (2011). Penelitian Kualitatif. Komunikasi. Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Prenada Media Group.
Ginting, R. (2008). Proses Komunikasi melalui model-model komunikasi Menurut para ahli. https://www.mandandi.com/2021/05 diakses pada tanggal 23 Desember 2021
Goff. A. P., Williams, M. J., J. L. Eberhardt., & Jackson, M. C. (2008). Implicit Knowledge, Historical Dehumanization, and Contemporary Consequences. Journal Personality and Psychology, 94(2): 292-306.
Harinta, S. (2011). Adopsi Inovasi Pertanian di Kalangan Petani di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Agrin. 15( 2): 164-174.
Mardikanto, & Totok. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mosher, A. T. (1981). Menggerakkan dan Membangun Pertanian: Syarat-syarat Pokok Pembangunandan Modernisasi. Yasaguna.
Notoatmodjo, S. (2003). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Soekartawi. (2005). Prinsip Dasar: Komunikasi Pertanian. UI Press.
Utari, P. (2011). Media Sosial, New Media dan Gender dalam Pusaran Teori Komunikasi. Buku Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Aspikom.
Wijaya, H. (2018). Model Proses Inovasi Rogers dalam Organisasi. https://www.researchgate.net/publication/’32552734 diakses pada tanggal 23 Desmber 2021.
Wilson, T. D. (1997). Information Behaviour: An interdisciplinary perspective. Information Processing and Management. 33(4): 551-572.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah AgriSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.