Maleo Birds Egg-Laying Behavior (Macrochepalon maleo) In Kuala Vuno Area, Oloboju Village, Sigi District, Central Sulawesi Province

Perilaku Bertelur Burung Maleo (Macrochepalon maleo) di Kawasan Kuala Vuno, Desa Oloboju, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah

Authors

  • Afandi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia.
  • Yohan Rusyiantono Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia.
  • Mobius Tanari Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.22487/jiagrisains.v23i3.2022.148-153

Keywords:

Burung maleo, habitat, lubang peneluran, perilaku bertelur

Abstract

Maleo (Macrocephalon maleo)  termasuk famili Megapodiidae yang merupakan fauna langka dan endemik Pulau Sulawesi. Keistimewaan jenis burung maleo yaitu memiliki telur lebih besar 4-5 kali dari telur ayam kampung, meskipun besar tubuhnya relatif tidak jauh berbeda dengan jenis ayam, dengan warna kerabang telur mendekati warna merah dadu. Penelitian bertujuan mendapatkan gambaran mengenai perilaku bertelur maleo di Kawasan habitat Kuala Vuno Desa Oloboju Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode survey dan dianalisis secara deskripif. Peubah yang diamati yaitu perilaku bertelur sebelum bertelur, saat bertelur dan setelah bertelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku bertelur maleo di Kawasan Habitat Kuala Vuno Desa Oloboju Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah dimulai dari maleo mendatangi habitat peneluran, melakukan pengintaian pada lokasi yang dituju, lalu menggali lubang untuk meletakkan telur pada lokasi yang aman. Apabila lubang sudah siap maka maleo betina masuk ke dalam lubang untuk bertelur selama beberapa menit sementara maleo jantan mengawasi selama burung maleo betina dalam proses bertelur. Setelah burung maleo betina keluar dari lubang peneluran maka sepasang burung maleo tersebut menimbun dan meninggalkan habitat penelurannya.

References

Addin. (1992). Karakteristik Mikro Habitat Tempat Bertelur Burung Maleo (Macrocephalon Maleo) pada Habitat Alami dalam Upaya Penangkaran di Suaka Margasatwa Buton Utara Sulawesi Tenggara. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah. (2002). Informasi Beberapa Kawasan Konzervasi di Propinsi Sulawesi Tengah.

Bibby. C. J., Burgess & Hill. D. A. (2000). Teknik-teknik Ekspedisi Lapangan Survei Burung SMKG Mardi Yuana.

Christy, M. J., & Lentey, S. M. (2001). Maleo Project-Phase 1 North Sulawesi, Indonesia, Prelimenary Field Reconnaissance, May 2001. WCS technical report for PKA (Indonesian department of forestry)

Dhafir, F., Bustamin, Isnainar, Trianto, M. (2022). Tingkah Laku Bertelur Maleo (Macrocephalon maleo S. Muller) di Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Blok Saluki. Media Eksakta, 18 (1): 74-80.

Gorog, J. A., Pamungkas, Bhayu, Lee, J., Robert. (2005). Nesting Ground Abandonment by The Maleo (Macrocephalon maleo) in North Sulawesi: Identifying Conservation Priorities for Indonesia’s Endemic Megapode. Biological Conservation, 126: 548–555.

Gunawan H. (1974). Sedikit Keterangan Mengenai Burung Maleo Macrocephalon maleo Sall Muller, 1846. Majalah Kehutanan Indonesia.

Gunawan, H. (1993). Burung Maleo (Macrocephalon Maleo Sal Muller, 1846) Satwa Langka Endemik Sulawesi. Buletin Rimba Sulawesi, 2-23.

Gunawan H. (1994). Penyelamatan Burung Maleo (Macrocephalon maleo). Departemen Kehutanan. Ujung Pandang.

Hafsah, Tanari. M., Labiro, E. (2013). Upaya Pelestarian Burung Maleo (Macrocephalon maleo) melalui Pembinaan Habitat. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, Universitas Tadulako. Palu.

Jones D. N., Dekker, R. W. R. J. & C .S. Roselaar. (1995). Bird Families of the World. The Magapodes Oxford University Press.

Laban, L. M. (2007). Pendugaan Populasi, Preferensi Habitat Peneluran dan Pola Sebaran Maleo (Macrocephalon maleo Sal Muller, 1846) Berdasarkan keberadaa Sarang di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Lembaga Penelitian Hutan. (1980). Pengunaan Habitat dalam Berbagai Aktivitas oleh Macrocephalon Maleo Sal Muller, 1846 di Cagar Alam Panua, Sulawesi Utara.

Nurhalim. (2013). Karakteristik Habitat dan Tingkah laku Bertelur Burung Maleo (macrocephalon maleo Sal Muller 1846) Blok Hutan Pampaea Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Skripsi tidak diterbitkan. Kendari: Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo.

Santoso, N. (1990). Dampak Kegiatan Pemetaan Geologi dan PenelitianSeismikPantul terhadap Anoa (Bubalus sp.) dan Maleo (Macrocephalon maleo) di Suaka Margasatwa Pulau Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Santoso, N. (1990). Dampak Kegiatan Pemetaan Geologi dan Penelitian Seismik Pantul terhadap Anoa (Bubalus spp.) dan Maleo (Macrocephalon maleo) Suaka Margasatwa Pulau Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Fakultas Pasca Sarjana.

Sutedja, I. G. N. N., & Indrabrata, M. Y. (1993). Mengenal Lebih Dekat Satwa yang Dilindungi: Burung. Biro Humas Sekretariat Jendral Departemen Kehutanan. Jakarta.

Tanari, M., Rusiyantono, Y., & Hafsah. (2008). Teknologi Penetasan Telur Burung Maleo (Macrocephalon Maleo Sal Muller 1846) sebagai Upaya Konservasi. Jurnal Agroland 15(4) : 336 - 342.

Whitten A. J., Mustafa. M., & Henderson, G. S. (1987). Ekologi Sulawesi. Gadjah Mada University Press.

Yuliani, N. (2008). Burung Maleo (Macrocephalon maleo) Salah Satu Satwa Endemik Sulawesi yang Terancam. Jurnal Nusa Sylva, 8: 24-30.

Published

31-12-2022

How to Cite

Afandi, Rusyiantono, Y., & Tanari, M. (2022). Maleo Birds Egg-Laying Behavior (Macrochepalon maleo) In Kuala Vuno Area, Oloboju Village, Sigi District, Central Sulawesi Province: Perilaku Bertelur Burung Maleo (Macrochepalon maleo) di Kawasan Kuala Vuno, Desa Oloboju, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah AgriSains, 23(3), 148–153. https://doi.org/10.22487/jiagrisains.v23i3.2022.148-153

Issue

Section

Articles