The Use of Bioconversion Products Using Lactic Acid Bacteria (Lactobacillus Casei) on Consumption of Organic Ingredient Components of Heat Goat Bean Rations
Penggunaan Pakan Hasil Biokonversi Menggunakan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus casei) terhadap Konsumsi Komponen Bahan Organik Ransum Ternak Kambing Kacang Betina
DOI: https://doi.org/10.22487/jiagrisains.v23i3.2022.131-138
Keywords:
Kambing kacang, pakan hasil biokonversi, Lactobacillus casei, konsumsi pakanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi komponen bahan organik ransum kambing betina pakan hasil fermentasi tongkol jagung yang menggunakan bakteri asam laktat (Lactobacillus casei). Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - November 2021. Ternak yang digunakan berjumlah 15 ekor kambing kacang betina umur ± 10 bulan dengan kisaran bobot badan 10 - 12 kg. Penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan 3 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan yang diberikan sebagai yaitu: P0 = Konsentrat tanpa Lactobacillus casei (Lc); P1 = Penggunaan 1 ml Lactobacillus casei (Lc)/kg konsentrat; P2 = penggunaan 1,5 ml Lactobacillus casei (Lc)/kg konsentrat serta hijauan Panicum sarmentosum Roxb secara ad- libitum. Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan organik yaitu protein kasar, serat kasar, lemak kasar, dan BETN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pakan hasil biokonversi yang menggunakan bakteri asam laktat (Lactobacillus casei) memperlihatkan pengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap konsumsi komponen bahan organik (Protein Kasar, Serat Kasar, Lemak Kasar dan BETN) ransum ternak kambing kacang betina.
References
Ali, U. (2008). Pengaruh Penggunaan Onggok dan Isi Rumen Sapi dalam Pakan Komplit terhadap Penampilan Kambing Peranakan Etawa. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Islam.
Cakra, I. G. L. O. (1996). Penggunaan Natrium Bikarbonat dan Natrium Karbonat dalam Manipulasi Fermentasi Rumen pada Kerbau. Tesis tidak diterbitkan. Bogor: Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Church, & Fontenont. (1979). Digestiva Phsiology and Nutrition of Ruminants, Volume 2 Nutrition. MeGrew-Hill Book Company.
Farinde, E. O., V. A. Obatom., M. A. Oyarekhua., H. A. Adenira., S. I. Ejoh., & O. T. Olanipekun. (2010). Physical and Microbial Properties of Fruit Flavoured Fermented Cow Milk and Soymilk (Yoghurt-like) Under Different Temperature of Storage. Jounal Food Science and technology, 1 (5): 120-127.
Guntoro, S, 2009. Mengolah Tongkol Jagung. http://www.bisnisbali.com/2009/06/05 /newsopini/g.html. Diakses pada tanggal 27 Februari 2022.
Hartadi, H., S., Reksohadiprojo., & A. D. Tillman. (1993). Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press.
Hutagalung, L. W. (2018). Kecernaan Protein Kasar dan Serat Kasar Kambing Peranakan Etawa yang Diberi Pakan Fermentasi Lumpur Sawit dan Ampas Tahu dengan Imbangan yang Berbeda. Skripsi tidak diterbitkan. Bengkulu: Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Kamal, M. (1998). Bahan Pakan dan Ransum Ternak. Universitas Gadjah Mada.
Leng. (1991). Nutrion and Growth Manual. Australia University International Program.
Mahmudi. M. (1997). Penurunan Kadar Limbah Sintesis Asam fosfat Menggunakan Cara Ekstraksi Cair dengan Solven Campuran Isopropanol dan n-Heksane. Universitas Diponegoro. Tidak dipublikasikan.
Mulyono. S dan Sarwono B. (2005). Penggemukan Kambing Potong dan Perah. Penebar Swadaya.
Nelson, & Suparjo. (2011). Penentuan Lama Fermentasi Kulit Buah Kakao dengan Phanerochaete Chrysosporium Evaluasi Kualitas Nutrisi Secara kimiawi. Agrinak. 1(1): 1-10.
Pamungkas, D & Y. N. Angraeny. (2006). Probiotik dalam Pakan Ternak Ruminansia. Wartazoa, (16)2.
Parakkasi, A. (1999). Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia.
Pond, W. G., D. C. Church, & K. R. Pond. (1995). Basic Animal Nutrition and Feeding. Fourth edition. John Wiley & Sons.
Putra, S. & A.W. Puger. (1995). Manipulasi Mikroba dalam Fermentasi Rumen Salah Satu Alternatif untuk Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Zat-zat Makanan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Tidak dipublikasikan.
Sutardi, T. (1980). Landasan Ilmu Nutrisi. Institut Pertanian Bogor.
Tampubolon dan Komariah. (2008). Mikroorganisme dalam Pangan Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.
Tillman, A. D., H. S. Hartadi., & S. Lebdosukojo. (1989). Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press.
Trisyulianti, E, Suryahadi, & V. N. Rakhma. (2003). Pengaruh Penggunaan Molases dan Tepung Gaplek sebagai Bahan Perekat Alternatif Gaplek sebagai Bahan Perekat terhadap Sifat Fisik Wafer Ransum Komplit. Media Peternakan. 26 (2), 35-40.
Yani Suryani, Hernaman, I., & Ningsih. (2017). Pengaruh Penambahan Urea dan Sulfur pada Limbah Padat Bioetanol yang Difermentasi EM-4 terhadap Kandungan Protein dan Serat Kasar. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 5(1): 13-17.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah AgriSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.