https://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/issue/feedJurnal Ilmiah AgriSains2025-04-30T09:06:48+00:00Muhammad Teguhjurnalagrisains@gmail.comOpen Journal Systems<p><span data-preserver-spaces="true">Jurnal Ilmiah AgriSains (P-ISSN 1412-3657; E-ISSN 2716-5078) is a journal published by the Faculty of Animal Husbandry and Fisheries, Tadulako University to increase the quantity, quality, communication media, and dissemination of information on research results in the field livestock and fisheries.</span></p> <p><span data-preserver-spaces="true">The Faculty of Agriculture originally published the Jurnal Ilmiah AgriSains as an embryo for developing the field of agricultural sciences. Along with scientific developments,</span><span data-preserver-spaces="true"> </span><span data-preserver-spaces="true">this commitment </span><span data-preserver-spaces="true">is continued</span><span data-preserver-spaces="true"> by the Faculty of Animal Husbandry and Fisheries to this day.</span></p> <p><span data-preserver-spaces="true">Jurnal Ilmiah AgriSains is published periodically in April (issue 1), August (issue 2), and December (issue 3) with a peer review process. Apart from accepting (original) research articles, Jurnal Ilmiah AgriSains also accepts manuscripts in the form of review articles in </span><span data-preserver-spaces="true">the field of</span><span data-preserver-spaces="true"> animal husbandry and fisheries, which are still related to the scope.</span></p> <p><span data-preserver-spaces="true">Jurnal Ilmiah AgriSain uses the Open Journal System (OJS) platform, which requires each author to register before submitting a manuscript. The editor will </span><span data-preserver-spaces="true">carry out</span><span data-preserver-spaces="true"> a pre-review process on the manuscript, which </span><span data-preserver-spaces="true">will then be sent</span><span data-preserver-spaces="true"> to the reviewers for review. Authors can monitor each stage of the manuscript review process via a registered OJS account.</span></p> <p><span data-preserver-spaces="true">Based on the Decree of the Director General of Higher Education, Research and Technology of the Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia Number 79/E/KPT/2023 dated 11 May 2023, Jurnal Ilmiah AgriSains has </span><span data-preserver-spaces="true">been ACCREDITED</span><span data-preserver-spaces="true"> with a SINTA 4 (Volume 21 Number 3 of 2020 - Volume 26 Number 2 of 2025).</span></p>https://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/725Analisis Tren dan Pengaruh Konsumsi Protein Asal Daging terhadap Jumlah Populasi Ternak Kerbau di Provinsi Banten 2025-02-03T03:07:05+00:00Vony Armeliavony.armelia@untirta.ac.idRatu Reni Budiyantiratu.reni@untirta.ac.idMagfiramagfira@untirta.ac.id<p>Kerbau adalah salah satu ternak yang dapat dijadikan sumber protein bagi masyarkat. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa tren populasi ternak kerbau semakin menurun sejak 10 tahun terakhir Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan tren dan pengaruh konsumsi protein asal daging terhadap jumlah populasi ternak kerbau di Provinsi Banten dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. Data menunjukkan bahwa populasi kerbau di Provinsi Banten mengalami penurunan signifikan dari 98.710 ekor pada tahun 2013 menjadi 53.495 ekor pada tahun 2022. Penurunan umumnya diakibatkan oleh beberapa faktor, termasuk ketersediaan pakan yang terbatas, penyebaran penyakit, dan kurangnya dukungan kebijakan yang efektif. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier sederhana untuk menyatakan hubungan antara konsumsi protein asal daging dengan populasi Kerbau, serta dilakukan analisis eksponensial untuk memprediksi tren populasi 10 tahun yang akan datang. Hasil analisis menunjukan konsumsi protein asal daging berpengaruh negatif pada variable populasi Kerbau. Secara simultan, konsumsi protein asal daging memiliki pengaruh pada populasi Kerbau di provinsi Banten yaitu 34,045% sedangkan -3,593% sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar studi ini. Tren populasi Kerbau 10 tahun mendatang di provinsi Banten mengalami penurunan populasi sebanyak 45,80%.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/683Perbedaan Level Konsentrasi Air Rebusan Kulit Jengkol (Archidendron pauciflorum) Pada Air Minum Terhadap Organ Pencernaan Broiler2025-01-13T03:37:18+00:00Syintia Agustinasyintiada15@gmail.comSadjadisadjadiunmura@gmail.comZulhapi Utama AdlanZulhapiadlan@gmail.comAidina Syafitriaidinasya@gmail.com<div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan level konsentrasi air rebusan kulit jengkol (<em>Archidendron pauciflorum</em>) (ARKJ) pada air minum terhadap organ pencernaan broiler. Lokasi penelitian di Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan terhadap DOC broiler yang berjumlah 96 ekor. Perlakuan penelitian terdiri dari P0= Kontrol (air minum tanpa ARKJl), P1= 2% (2ml ARKJ dalam 100ml air minum), P2= 4% (4ml ARKJ dalam 100ml air minum), P3= 6% (6ml ARKJ dalam 100ml air minum), P4= 8% (8ml ARKJ dalam 100ml air minum), P5= 10% (10ml ARKJ dalam 100ml air minum). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah: bobot gizzard, bobot hati (g/ekor), volume empedu (ml/ekor), berat ventrikulus (g/ekor), berat usus halus (g/ekor), dan konsumsi air minum (ml/ekor/hari). Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan level konsentrasi ARKJ dalam air minum memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap volume empedu, sedangkan pada parameter bobot potong, konsumsi air minum, berat hati, berat ventrikulus, dan berat usus halus dipertahankan sama dengan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini perlakuan terbaik level konsentrasi ARKJ dalam air minum yaitu perlakuan P2 dengan bobot potong 1197,0 g/ekor, konsumsi air minum 379,8 ml/ekor/hari, berat hati 4,8 g/ekor, volume empedu 0,72 ml/ekor, berat ventrikulus 21,9 g/ekor, dan berat usus halus 25,3 g/ekor</p> </div> </div> </div>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/722Silase Kulit Buah Nanas dan Daun Singkong yang Ditambahkan Berbagai Variasi Molases Berdasarkan Penilaian Kecernaan Invitro2025-01-31T04:05:16+00:00Anwar Efendi HarahapHarahapa258@gmail.comJepri Juliantonijeprijuliantoni@ymail.comMuhamad Rodiallahmuhamad.rodillah@uin-suska.ac.idWahyu Ernawannurulyusna0711@gmail.com<p>Rumput lapang dapat diganti pemakaiannya menggunakan bahan berbasis limbah yaitu kulit buah nanas dan daun singkong karena memiliki komposisi nutrisi yang baik. Penelitian ini bertujuan mengukur pH rumen, kemampuan cerna bahan kering, bahan organik silase kulit nanas dan daun singkong melalui pengukuran <em>invitro</em>. Limbah kulit buah nanas, daun singong dan molasses sebagai bahan penelitian pada pembuatan silase. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap (RAL) model berfaktor dengan 5 perlakuan dan 2 ulangan. Faktor X merupakan komponen silasberupa X1 = kulit buah nanas 100%; X2 = kulit buah nanas 75% + 25% daun singkong; X3 = kulit buah nanas 50% + 50% daun singkong; X4= kulit buah nanas 25% + 75% daun singkong; X5 = daun singkong 100%. Faktor Y merupakan tingkatan molases yaitu Y0 = molases (5%) dan Y1= molases (10%). Parameter yang diukur berupa kemampuan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik dan pH rumen. Hasil riset memperlihatkan bahwa terdapat kombinasi (P<0,01) antara komposisi bahan silase yang digunakan dan level molases dapat meningkatkan nilai KcBK (41,87-75,25%), KcBO (39,39-74,33%) dan mempertahankan pH rumen. Komposisi 100% kulit nanas dengan penambahan 10% molases pada silase kulit nanas mampu meningkatkan KcBK (41,87–75,25%), KcBO (39,39–74,33%) dan mempertahankan nilai pH rumen secara <em>nvitro. </em>Perlu pengujian secara <em>invivo </em> silase kulit nanas yang dihasilkan sehingga dapat diketahui secara langsung pengaruhnya pada ternak melalui penampilan produksi ternak ruminansia.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/765Konsentrasi Timbal (Pb) pada Lamun Enhalus acoroides, Air dan Sedimen di Perairan Kupa-Kupa Kabupaten Halmahera Utara2025-02-21T02:18:43+00:00Sophia N. M. Fendjalangsophia.fendjalang@lecturer.unpatti.ac.idJoice W. Loupattyloupatty_joice@yahoo.comKrisye Pasaneakrisye.777@gmail.comVelani Lelerangvelanilelerang@gmail.com<p>Logam berat timbal (Pb) merupakan jenis bahan pencemar yang banyak ditemukan di perairan tawar maupun laut. Lamun berfungsi sebagai fitoremediator yang membersihkan air laut dengan menyerap logam terlarut. Perairan.Kupa-Kupa merupaka bagian wilayah pesisir yang mengalami tekanan yang signifikan dari berbagai aktivitas antropogenik. Oleh sebab itu, kajian untuk menganalisa konsentrasi Pb pada lamun, air dan sedimen pada lokasi tersebut penting untuk dilakukan sebagai salah satu cara untuk menilai kualitas dan kesehatan lingkungan perairan pesisir. Riset ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2023. Penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling di mana area riset dipetakan menjadi 5 stasiun. Penelitian yang dilakukan di Pantai Kupa-Kupa, menunjukkan bahwa meskipun parameter kualitas air meliputi suhu, salinitas, dan oksigen terlarut masih berada dalam kisaran optimal untuk mendukung kehidupan biota air tetapi konsentrasi timbal (Pb) di air laut telah melebihi ambang batas standar baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 dan SEPA 2000 yaitu 3,62-46,67 mg/l. Konsentrasi timbal pada sedimen masih berada dalam batas aman yaitu 3,81-10,05 mg/l, sedangkan konsentrasi pada lamun Enhalus <em>acoroides</em> menunjukkan akumulasi logam berat yang cukup signifikan dengan karakteristik bioakumulator pada beberapa lokasi penelitian yaitu sebesar 3,42-6,92 mg/l.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/687Evaluasi Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Bali di Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara2025-04-11T05:38:47+00:00Mobius Tanarimobius.tanari@untad.ac.idYohan Rusiyantonoyohan.rusiyantono@gmail.comYulius Dumaduma63@yahoo.comMardiah Mangunmardiahmangun@untad.ac.idNansi Noviani Landopunansilandopu@gmail.com<p>Evaluasi keberhasilan inseminasi buatan pada sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan penilaian dalam pelaksanaan inseminasi buatan yang merupakan salah satu teknologi yang tepat guna dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas Sapi Bali dan mampu meningkatkan mutu genetik dari ternak sapi Bali. Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Mori Utara kabupaten Morowali Utara tahun 2022. Metode penelitian menggunakan metode survey berdasarkan data sekunder dan data primer melalui wawancara. Data sekunder diperoleh dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Daerah Kabupaten Morowali Utara, dan wawancara dilakukan melalui kuisioner yang sudah dibuat. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sapi Bali sebanyak 130 ekor. Penentuan lokasi penelitian secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan ternak yang sudah pernah dilakukan IB dan yang terdapat di daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai service per conception(S/C) rata-rata 1,38 ± 0,13, Conception Rate 66,89 ± 9,77%, angka Kelahiran Rate 66,89 ± 9,77% dan angka kematian anak 6,20% Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan inseminasi buatan di Kecamatan Mori Utara Kabupaten Morowali Utara masuk dalam kategori baik.empedu 0,72 ml/ekor, berat ventrikulus 21,9 g/ekor, dan berat usus halus 25,3 g/ekor.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/756Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Persepsi Peternak dalam Pengolahan Limbah Ayam Ras Pedaging Berbasis Circular Economy2025-03-17T01:13:28+00:00Dwi Febriyanti210321100013@student.trunojoyo.ac.idAmanatuz zuhriyahamanatuz@trunojoyo.ac.idSlamet Widodoslametwidodo@trunojoyo.ac.id<p>Peternakan sebagai salah satu sub-sektor yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, dimana salah satunya peternakan unggas yang dihadapkan pada permasalahan limbah peternakan. <em>Circular economy</em> merupakan salah satu konsep dalam mengatasi limbah peternakan yang berkelanjutan. Penerapan <em>circular economy</em> oleh peternak diduga dipengaruhi oleh persepsi peternak dalam menerapkan praktik pengolahan limbah berkelanjutan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap persepsi peternak. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bangkalan pada bulan September-Desember 2024 dengan sampel sebanyak 30 orang peternak, melalui pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan persepsi peternak termasuk ke dalam kategori baik. Hasil penelitian analisis regresi linier berganda didapatkan bahwa faktor jumlah ternak berpengaruh positif terhadap persepsi peternak, sedangkan faktor usia, pendidikan, pendapatan, dan lama usaha ternak tidak berpengaruh terhadap persepsi peternak.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/768Performa Ayam Broiler Jantan Umur 5 Minggu dan Preferensi Ukuran Partikel Pakan Berbasis Bungkil Kelapa 2025-04-08T03:35:05+00:00Burhanudin Sundubur.sundu@gmail.comMuh. Sadiksadik_arifuddin@untad.ac.id<p>Sebuah penelitian telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh berbagai ukuran partikel pakan berbasis bungkil kelapa (BK) yang dipelet terhadap performa ayam broiler jantan dan hubungan antara dimensi paruh ayam broiler dan preferensi ukuran partikel pakan. Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Ayam broiler diberikan 3 jenis pakan percobaan: (1) jagung-kedelai dengan distribusi berbagai ukuran partikel (<1,0, 1,0-2,0, 2,0-2,8, 2,8-4,0, >4,0 mm) (JKC), (2) pakan halus dengan 30% BK (BKH), dan (3) campuran berbagai ukuran partikel pakan 30% BK (BKC). Konsumsi dan konversi pakan, pertambahan berat badan, dimensi paruh, dan preferensi ukuran partikel diukur sebagai parameter. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan pakan dan enam ulangan kandang. Setiap kandang terdiri dari enam ekor ayam. Data dianalisis menggunakan analisis varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam broiler yang diberi pakan JKC dan BKC lebih berat (P<0,05), konsumsi pakan lebih tinggi, dan memiliki ukuran paruh lebih besar dari pada ayam yang diberi pakan BKH. Ayam broiler lebih menyukai pakan dengan ukuran partikel >4,0 mm. Ayam broiler menunjukkan preferensi terhadap ukuran partikel yang sesuai dengan 33% lebar paruhnya. Dapat disimpulkan bahwa ayam broiler yang diberi pakan JKC dan BKC meningkat performanya, dan pakan dengan ukuran partikel yang setara dengan 33% lebar paruh sangat disukai oleh ayam broiler.</p>2025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/782Back Matter2025-04-30T07:06:45+00:002025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSainshttps://ejurnal.fapetkan.untad.ac.id/index.php/agrisains/article/view/781Front Matter2025-04-30T07:02:25+00:002025-04-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah AgriSains